"Halo!"
Rahel tercengang mendengar suara dari balik telepon yang hampir mirip sekali dengan suara Nico.
"Halo!"
Lelaki yang berada di balik telepon mengulangi ucapannya. Segera Rahel mengakhiri panggilanya. Sepertinya Nico tidak menyadari jika dia telah mengangkat panggilan Rahel.
Wanita dengan lesung pipi itu terduduk dengan wajah berpikir. Jadi selama ini nomor baru yang sering menganggunya adalah nomor Nico. Tapi untuk apa?
Pikiran itu semakin memenuhi benak Rahel. Ia tidak ingin berprasangka baik dulu pada Nico. Ia takut jika kebahagiaan yang berada di dalam kepalanya hanyalah semu belaka. Apalagi kini aada Sofia yang sudah kembali ke rumah Nico. Kemungkinan mereka bisa saja rujuk kembali.
------