Semua sibuk dengan bagianya masing-masing, di ruang ICU Anne di temani May dan Vino. Demagn banyak harapan yang sudah di rakit se demikian rupa oleh May, semangat yang juga ia rintis spesial untuk mbangkitkan mood Anne agar tetap optimis mengejar kesembuhan.
Meski dengan tugas berbeda mereka saling bekerja sama, menanyakan sesuatu apa yang kurang lalu mereka saling melengkapi. Begitu lah kehidupan tenaga medis, mereka tidak mementingkan dirinya sendiri, dan pasien adalah prirloritas utamanya.
May juga ikut andil, di sanan May juga ikut mempersiapkan ambulance yang terparkir di pintu depan. Lalu May membantunya dengan mengikuti apapun yang mereka perintahkan.
"Itu, kursinya tolong di geser ke depan nak biar nanti ganpang masukin pasienya !" Teriak pak sopir itu yang nantinya akan mengantar Anne ke rumah sakit, meskipun ia sudah keriput parah, Pak sopir itu tetap semangat dan pantang menyerah. Dan dari situlah May mendapatkan banyak pengalaman dan pembelajaran.