Seperti ada rasa hentakan keras di kepala Anne, yang bergerak semakin cepat. Tapi semakin keras hentakan itu, tubuhnya semakin lemas dan tidak ad kekuatan untuk bangun dan meminta tolong. Lalu ia letakkan lagi kepalanya tanpa sepengetahuan mamanya, Anne juga belum tersadar bahwa ia sedang perjalanan menuju ke rumah sakit.
Jalanan sedikit macet karena hujan yang baru saja mulai reda, para kendaraan bermotor yang berteduh kembali melanjutkan perjalananya. Apalagi lampu merah yang membuat waktu semakin terbuang banyak, mama Anne tidak lepas dari teriakan histerisnya. Karena mengingat waktu yang masih tersisa sedikit untuk menyelamatkan separuh nyawanya, bukan Anne, tapi harta hasil kerja kerasnya sendiri.
"Tante bilang turun di sini! Masih kecil sudah berani melawan orang tua ya?!" Bentaknya sangat kesal, biarpun Vino akan terus melajukan mobilnya. Dan mengabaikan mama Anne yang terus-menerus memperjuangkan egonya.
