Panas yang menyengat makhluk di bumi hari itu tiba-tiba saja berubah menjadi mendung yang pekat, angin juga berhembus lebih kencang dari biasanya. Tidak berjangka Lamar, hujan itu turun meski belum terlalu deras. Rintiknya masih bisa di lalui tanpa perlu memakai patung tauapun mantel.
Vino, May dan Anne sudah selesai membeli minuman di minimarket itu. Mereka berencana akan menunggu hujan reda, berapa pun lamanya mereka akan tetap menunggu. Karena jarang-jarang bagi Anne bisa berkumpul dengan Vino dan May, Anne yang memaksa mereka untuk pulang nanti.
"Hujanya bentar lagi pasti deras May, kamu mau nekat? Pakai sepeda lagi!" Cegah Anne sambil melihat langit yang pekat, jalanan terlihat sepi karena mungkin orang-orang juga sama menunggu hujan itu berhenti.