Vino dan May masih saling menangkap tatapan itu, Vino menatap heran tapi tatapan May ada banyak ke kaguman. Saat itu Vino benar-benar istimewa di mata May, walaupun hanya sekedar adik kelas yang penampilanya jauh tidak sejajar dengan Vino.
"Woy lama amat, nanti ke sambar lo!" Seru Doni mengagetkan lamunan mereka berdua, Vino dan May gugub terbangun tiba-tiba sambil menyingkirkan rambut yang menggantung di depan alisnya.
"Kaget tau!" Ketus May salah tingkah, tapi tidak dengan Vino, dia tetap bersikap wajar dan santai. Kemudian meminta ke dua temanya itu untuk menutup mulutnya.
"Nih uang, diam kalian semua jangan berisik" Vino mengeluarkan uang koin dari dalam sakunya, lalu menempelkan ke mulut Doni dan Andi secara paksa. Tentu saja mereka berteriak menolak sambil menyingkirkan tangan botot Vino.