May dan Vino berjalan melewati gang setelah mereka memarkirkan mobilnya di pinggir jalan, karena gang yang sangat sempit tidak bisa muat untuk di lalui mobil. Vino sangat terkejut melihat kampung May, banyak rumah yang hampir rubuh dan berdiri berdempetan.
"May rumah kamu mana sih, masih jauh?" Tanya Vino mulai capek, ia harus melewati jalan menanjak dengan bertumpuan bebatuan dan juga kerikil. Jalan Vino terseok sambil berpegangan tangan May, May pun menuntunya dari depan.
"Masih jauh banget kak, sekitar tiga jaman lah Kita bisa sampai" May sepertinya tidak kalah kreatif untuk kembali membalas Vino dengan di bohongi. Vino berhenti dan beristirlahat, padahal mereka berjalan belum terlalu jauh, masih melewati enam rumah dari jumlah total dua puluh satu rumah.
"Capek banget aku, boleh aku antar sampai sini saja?" Ucap Vino ngos-ngosan, berharap May bisa mengerti dan memberi izin Vino untuk pulang.