Mungkin sebagian orang ketika melihatnya akan menganggapnya orang gila. Bagaimana mungkin ia bisa sebegitu yakinnya hanya dalam waktu belasan menit?
Tapi hati punya mekanismenya sendiri. kalau melihat kisah ayahnya ilham dulu pun kisahnya lebih gila dari pada kisah yang ia alami sekarang. Ayahnya melamar sang ibu setelah satu jam mengobrol sejak resmi berkenalan.
mungkin sifat ini sudah menjadi bawaan atau semacam keturunan, pikir ilham sambil tersenyum geli.
Weekend biasanya di habiskan ilham dengan bersantai di rumah pamanya ketika ia berada di medan kemaren. Sejak ia ikut pindah ayahnya ke medan, ilham menempati sebuah villa yang letaknya hanya berjarak dua blok dari gedung
kantor ayahnya. Dua minggu sekali ia akan pulang ke sinabang. Mengunjungi sahabat sahabatnya serta kakak perempuannya yang sudah menikah dan sudah memberikannya masing-masing
dua keponakan.
"Kenapa kamu senyum-scnyum sendiri,? Serem ih."
ilham justru terkekeh mendengar ucapan vira.