Seketika Reinard menautkan kedua alisnya merapatkan bibir atas, dan bibir bawahnya dengan kedua mata yang terus menatap pada Marcella.
"Rei... kenapa kau diam? Ke mana Sekretaris Esya, di mana dia sekarang?"
Reinard tersentak dari lamunannya lalu menjawab pertanyaan Marcella. Meskipun susah untuk mengeluarkan suaranya, tetapi dia tetap berusaha mengatakan yang sebenarnya terjadi.
"Dengarkan aku baik-baik Marcella, kamu harus tahu ini ...,"
"Tahu apa Rei, memangnya apa yang ingin kau katakan?"
"Apa kau tahu yang sebenarnya terjadi pada Sekretaris Esya, Marcella?" kata Reinard berusaha menyampaikan.
Marcella bersiap menunggu ucapan yang akan dilontarkan Reinard padanya. Namun, rupanya Reinard masih belum juga mengatakan sesuatu padanya. Hingga Marcella merasa pegal karena telah menunggu cukup lama, tapi Rei tak kunjung mengatakan sesuatu.
"Ayo apa yang ingin kau sampaikan padaku Rei?" tanya Marcella semakin penasaran atas apa yang akan Reinard beritahu padanya.
