"PERGI DARI RUANGANKU!" usir Marcella dengan suara lantang, "Satu hal yang harus kau ingat Kak, jangan pernah bermimpi sedikitpun untuk mendapatkan harta ini. Karena semua ini hasil kerja kerasku, dan Reinard. Kalau saja Perusahaan ini tidak di kelola olehku mana mungkin bisa berkembang seperti ini!" tegas Marcella kembali memperingatkan Arya.
"Ayo pergi tunggu apalagi!" sentak Marcella kembali mengusirnya.
Arya mengepalkan tangannya dia merasa kesal, pada adiknya itu. Perlahan Arya mulai berjalan meninggalkan ruangan Marcella, dan kembali mengayunkan langkahnya.
"Brengsek! Awas kau Marcella aku akan merebut semuanya darimu. Camkan itu!" Arya mengumpati adiknya, dan perlahan melangkahkan kakinya kembali menuju lobi gedung perusahaan Mahardika Group.
Sementara Reinard masih bertengkar meladeni empat pria yang akan menculik Marcella.
Bugh! Satu pukulan mendarat di pipi Reinard. Dia kecolongan akibat terlalu lengah.