Selina tidak percaya mendengar kabar putranya telah meninggal. Dia marah pada Marcella karena telah berani berkata seperti itu. "Kamu jangan main-main Marcella!" dengan penuh rasa keterkejutannya Selina mencoba bersikap tenang dia tidak mau mendengar kabar yang belum dapat dipastikan kebenarannya itu.
Sementara Abidjan baru saja sampai rumah menggunakan taksi online, ia berhenti di depan rumahnya. "Mudah-mudahan Orang Rumah tidak ada yang mencurigai ku," gumam Abidjan lantas bergegas menuju pintu rumahnya.
Ceklek!!! Abidjan membuka pintu dia terkejut melihat istri, dan menantunya sedang menangis di ruangan tamu.
'Mereka pasti sedang menangisi Reinard, aku harus bersikap biasa saja agar mereka tidak curiga terhadapku,' batin Abidjan menghampiri istri, dan menantunya.
"EKHEM!" Abidjan berdeham saat telah berada di dekat mereka berdua. "Ada apa dengan kalian, kenapa kalian menangis seperti ini?" tanyanya pura-pura tidak tahu atas semua yang telah menimpa pada putranya.
