Yunita terus tenggelam bersama mobilnya, kecelakaan hebat itu berusaha melenyapkannya. Meskipun berat Yunita terus berusaha untuk keluar dari dalam mobil yang nyaris menyentuh dasar sungai itu. Dalam hatinya hanya ada Marcella, dan Marcella. Ia terus berjuang walaupun sangat kecil kemungkinannya untuk bisa selamat dari kecelakaan itu.
"Marcella... tolong Mama," Yunita berteriak di dalam air walaupun dia tahu tidak akan ada satu orang pun yang akan mendengarnya.
Canda tawa Marcella kini terkumpul semua di dalam benaknya, mulai dari Marcella tertawa, belajar berjalan, dan sampai memanggilnya Tante itu tidak luput dalam benaknya. 'Jika akhir hayat Mama memang harus seperti ini Mama ikhlas Marcella, Mama tahu sebenarnya kau sangat menyayangi Mama kan?' lirih Yunita membatin.
Sesak di dada kini semakin menggerogoti tubuhnya, matanya mulai terasa perih nafasnya mulai tersengal dia sudah pasrah dengan keadaan ini.
Matanya mulai melemah, pandangannya seketika gelap.
PRANG!!!
