Marcella menautkan kedua tangannya di leher Reinard, dan memulai membelai bibirnya kembali. Tadinya Reinard pikir Marcella tidak akan terpaksa oleh rayuannya. Namun, ternyata nafsu istrinya itu sangat besar. "Em ... kau begitu menggemaskan Rei," bisik Marcella lirih, matanya sudah mulai tertutup oleh birahinya.
Semakin lama aktivitas itu semakin panas, sedangkan Marcella semakin garang melakukan perlawanan terhadap suaminya.
Kemudian, Reinard bangkit membawa Marcella dalam pelukannya sementara bibirnya tidak berhenti saling berpagutan.
"Uuuuh," Marcella mendesah pelan bersamaan dengan salivanya yang tertelan.
'Kau begitu mengagumkan Rei ...,' batin Marcella terus mendesak di atas pangkuan suaminya.
Di tengah kenikmatan yang kian membara, suara erangan dan desahan lembut itu terus meluncur dari mulut mereka.
Namun, sungguh tidak di sangka ada suara panggilan menghentikan aktivitas mereka.
KRING ... KRING ... KRING ...