Plakkk...
Satu tamparan kuat mendarat di pipi Yura. Yura memegang pipinya yang terasa sangat kebas. Andine menatap putri semata wayangnya dengan tajam.
"Bisa-bisanya kamu melakukan hal menjijikan seperti itu di luar sana, Yura," ucap Andine.
"Apa uang yang selalu mama berikan ke kamu itu belum cukup sampai kamu harus berbuat seperti itu, huh?!"
"Kamu dan papa kamu itu sama aja sudah merusak nama baik keluarga!! Lihat sekarang perusahaan yang keluarga mama dirikan sekarang mulai bangkrut karena ulah kamu dan papa kamu!!"
Yura menatap Andine dengan mata berkaca-kaca. "Aku kaya gini bukan kemauan aku ma! Aku kaya gini karena mama dan papa!" jawab Yura membela diri.
"Sekarang kamu mulai menyalahkan mama dan papa, iya?!" bentak Andine.