"Tadi kenapa lama?" tanya Cecil sambil mengunyah mie goreng yang di belikan oleh Al.
"Ngobrol sama Lavina dulu."
Tangan Cecil yang tengah memainkan mie pun seketika terhenti saat mendengar jawaban dari Al.
Apa Lavina sudah mulai memainkan permainanya? Apa Lavina sudah mulai mencari perhatian dari Al?
"Gua cuman ngobrol biasa aja, ada gua ajak Gara juga kok di sana," tambah Al dengan berusaha menyakini Cecil.
Cecil mendongkak, menatap Al dengan raut wajah tenang.
"Tenang aja, gua gak marah," kata Cecil, dan kembali memakan mie gorengnya meskipun ia sudah tidak memiliki selera untuk menghabiskan mienya.
"Cecil..."
Cecil menghela nafas. meletakan garpu di atas piring, meneguk perlahan teh manis dingin, kemudian menatap Al dengan tatapan tenang.
"Gak usah takut, gua gak akan marah atau khawatir–"
"Kenapa?"
"Karna gua percaya sama lo. Gua percaya kalo gua bagian dari hidup lo, dan lo gak akan ngelakuin sesuatu yang nantinya akan bikin gua kecewa," jelas Cecil.