Bukannya keluar, Gian justru duduk di kursi kosong. "Lo semua yakin gak mau melayani gue dengan baik? Gue bawa DP satu juta setengah, loh."
Sontak ucapan Gian membuat mereka semua saling menatap, kecuali Razka dan Sean yang masih menatap Gian dengan tatapan datar.
Untuk membuat mereka semakin percaya, Gian mengeluarkan amplop yang cukup tebal dari tasnya. Setelah itu, dia meletakkan amplop itu ke atas meja.
"Mau lo apa, sih?" tanya Hardi yang mulai tertarik dengan amplop tebal itu.
"Formulir permohonan bantuan?"
Tio, Junior, Hardi, dan Randy menatap ke arah Sean untuk meminta persetujuan.
"Ambil," kata Sean singkat yang berhasil membuat Razka menatap cowok itu dengan tatapan terkejut.
"Sean!" sentak Razka.
"Lo gak dengar tadi dia bilang apa? Dia datang bukan sebagai musuh, tapi sebagai orang yang butuh bantuan kita," kata Sean menjelaskan alasannya mengizinkan Gian untuk meminta bantuan jasa Hunter Club.