"Arghh.." ringis Marsha sambil memegang perutnya yang terasa sangat sakit.
Arsel menyeringai kemudian ia mengambil handphone Marsha yang jatuh tidak jauh darinya. Buru-buru ia menghapus video itu dan detik itu juga videonya terhapus.
Kemudian Arsel membanting handphone Marsha ke dinding hingga layarnya retak. Marsha hanya bisa menatap nanar handphone nya yang sudah mati dan retak.
Ia menatap takut pada Arsel yang berjalan menghampirinya. Kepalanya menggeleng kuat saat tangan Arsel menyentuh wajahnya.
"Sekarang lo nggak bakalan bisa kasih video itu ke yang lain, Marsha.." kata Arsel.
"Arghh!!" teriak kesakitan Marsha saat Arsel menjabak kuat rambutnya.
"A-Arsel lepas... Sakit.." lirih Marsha.
"Sakit? Iya? IYA?!" bentak Arsel tepat di depan wajah Marsha dan semakin menjambak kuat rambut Marsha.
"Ini akibat ulah lo yang ngebantah gue, Marsha!!" lanjutnya.
Setetes air mata pun jatuh di pipi Marsha. Ia benar-benar tidak menyangka kalau Arsel akan menyakitinya seperti ini.