"Kamu mau tau kenapa kami tidak pernah menyayangi kamu, hm? Karena kamu itu anak pembawa sial, anak yang tidak pernah di inginkan kehadirannya dan lebih baik kamu mati."
Meski Rachel tidak mengerti apa yang dikatakan Atmaja tapi yang bisa ia mengerti adalah kalau Atmaja menginginkan nya mati.
"Hiks.. Papi mau Rachel mati?" beo Rachel dengan polosnya.
"Iya saya mau kamu mati."
Tes.
Setetes air mata jatuh di pipi Rachel. Dadanya terasa sesak mengingat masa kecilnya dimana Atmaja mengatakan kalau ia ingin dirinya mati.
Rachel tertawa getir dengan pipinya di banjiri oleh air matanya. Sudah, ia tidak bisa menahan tangisannya lagi, ia menekuk kakinya dan memeluknya tubuhnya.
Sampai kapan keluarganya membenci nya?
Dan kapan keluarganya akan menerima kehadirannya?
Ia ingin merasakan kasih sayang dari keluarganya terutama Atmaja. Ia ingin mendapatkan kasih sayang dari seorang ayah.