Mereka tengah duduk di kantin. Sepertinya sekarang keadaan sudah kembali kondusif.
"Ndra, seharusnya kita gak usah gitu sama Imelda. Gue masih bisa ngebalesnya," ujar Aliya.
"Ya, sabar Io udah kelebihan. Orang kayak dia harus di kasih pelajaran," ucap Amel dan mendapat tepuk tangan dari Raffa, Devan dan Siska.
"Ganti topik," ucap Andra datar. Ia tak suka membicarakan perempuan murahan itu.
"Oke oke."
"Eh gue punya tebak-tebakan buat Siska," ucap Raffa. Siska hanya bisa mendelik
sebal.
"Biasa aja gan," ucap Raffa ketika Siska meliriknya tajam.
"Siska sayang."
"Gombalan Io pait, bikin gue enek tau gak!" Raffa kaget saat tiba-tiba Amel menjitak kepalanya.
"Siska. Jus jus apa yang pait dan bikin sakit hati?" tanya Raffa.
"Gue tau," pekik Amel.
"Gue nanya Siska," Amel memutar bola matanya malas.
"Jus pare," tebak Siska.
Raffa menggeleng, "salah."
"Jawabannya just friends you are no more."
"Hahahaha," semuanya tertawa.