Amel dan Siska berteriak begitu keras. Aliya langsung mengambil bantal dan memukul Amel dan Siska secara bersamaan dengan bantal.
"Berisik banget sih, kalo tetangga denger abis kita di demo," ucap Aliya.
"Nggak sumpah deh Ya, gue kaget banget," ucap Siska. Ia memegang dadanya mengontrol detak jantungnya yang tak stabil.
"Iya sumpah."
Amel menggelengkan kepalanya, bertanya-tanya, membuat teorinya sendiri, "ngapain Mama Miranda sama Ayahnya Andra? Jangan-jangan mereka berdua ada hubungan gelap," tuduh Amel.
"Bangke anjir jangan suka manas-manasin napa."
"Siska ih banyak omong. Nggak kenapa-napa dong, kan mulut gue bukan mulut lo," Amel berteriak tepat di telinga Siska. Membuat Siska langsung menutup telinganya.
"Bodo."
"Udah ih lanjut apa nggak ceritanya?" tanya Aliya. Amel dan Siska langsung mengangguk berbarengan.
"Nah ternyata Mama gue sekertaris bokapnya. Gila deh di situ gue ngerasa aneh banget," ucap Aliya. Ia merasa greget sendiri.