Cup...
Andra mengecup pipi Aliya. Percayalah ini sama sekali tidak sehat untuk jantung Aliya. Jantungnya sudah ingin keluar dari tubuhnya. Aliya benar-benar lemas. Dia mematung terdiam, otaknya mendadak tidak bisa digunakan.
"Dasar Andra sialan," batin Aliya.
Andra tersenyum mengejek. "Butuh oksigen?" tanya Andra. Aliya masih diam mematung. Jantungnya belum bisa bekerja dengan benar.
"ANDRA NYEBELIN!" Aliya berteriak di telinga Andra. Lalu Aliya mendelik sebal.
"Sini kejar kalo berani," Aliya bangun dan langsung mengejar Andra.
"Wle," Andra menjulurkan lidahnya tanda mengejek Aliya. Aliya yang melihat pun langsung bertambah kesalnya.
"SINI GAK!"
"ANDRA!"
"GUE NANGIS NIH," Aliya berteriak saat dirinya sudah tidak sanggup untuk mengejar Andra. Dadanya kembali sesak. La lupa perkataan dokter Cristo, kalau tidak boleh telalu cape apalagi berlari-lari seperti ini.
Ah, ia lupa kalau dirinya baru saja pulang dari rumah sakit.