Setelah pecahan gelas dibersihkan. Miranda kembali keluar. Aliya ingin sekali menyuruh Ibunya untuk disini menemaninya. Tapi niatnya itu ia urungkan. La gengsi.
"Aliya ada yang nyariin kamu," Aliya menoleh ke arah pintu ternyata yang datang Andra dengan membawa satu kantong berisi makanan.
"Dari mana lo tau gue di sini?" tanya Aliya.
"Heh bodoh yang nganter lo kesini itu gue," ujar Andra sambil duduk di kursi samping brankar Aliya.
"Heh yang nganter gue itu Amel sama Siska. Jangan ngaku-ngaku lo," Aliya melihat Andra sedang mengutak-atik ponsel miliknya.
"Ini passwordnya apa?" tanya Andra sambil memberikan ponsel itu kepada pemiliknya.
Aliya melirik sebentar. "Kepo."
"Songong," ucap Andra yang mendapat kekehan kecil dari Aliya.
"Tanggal lahir gue," Aliya menyodorkan ponsel miliknya kepada Andra.
"Gue gak tau tanggal lahir lo."
"Masa pacar gak tau," goda Aliya.
"Ya gak tau," jawab Andra. Ah -kenapa jadi awkward seperti ini sih.