Pagi-pagi sekali Aliya sudah siap dengan seragam sekolahnya. Rambutnya sengaja ia gerai. La menggunakan moisturizer lalu setelah itu protection agar kulitnya tidak terbakar dan terakhir ia memoleskan lipbalm sebagai pengganti liptintnya yang sudah habis.
"Sudah," Aliya mengambil tas yang tergeletak di atas kasur lalu langsung turun kebawah untuk sarapan.
"Pagi Amel, Siska," Aliya langsung menggeser kursi di meja makan dan langsung duduk.
"Lo kenapa dah?" tanya Amel yang keheranan dengan tingkah Aliya. Biasanya setiap pagi gadis itu akan lesu. Tapi sekarang, lihatlah Aliya benar-benar bersemangat.
Amel dan Siska memang sudah sedari kemarin di rumah Aliya. Mereka mendapat telfon dari Andra bahwa Aliya akan bunuh diri. Amel Dan Siska langsung bergegas ke rumah Aliya. Dan benar saja, di kamar Aliya bau amis yang di sebabkan oleh darah dan banyak sisa-sisa kaca tersebar dimana-mana.