"Jangan ada yang deketin Aliya, kalo sampe ada yang berani, kalian berurusan sama gue," ucapnya sambil memapah tubuh Aliya ke UKS.
Andra memapah tubuh Aliya menuju UKS. Lengan Aliya ia biarkan merangkul bahunya. Dengan sedikit berjinjit Aliya bisa mensejajarkan tubuhnya dengan cowok itu. Banyak tatap mata yang menyeringai kearah Aliya. Aliya tau, tatapan itu adalah tatapan benci dan iri, ia tak habis pikir dengan orang-orang, selalu iri saat orang lain bahagia.
"Ndra, gue nggak kenapa-napa kok," saat Aliya mencoba melepaskan rangkulan tangannya, tapi Andra menahannya.
"Gak usah sok bisa deh, kaki lo masih sakit," Andra kembali memapah tubuh Aliya, sejujurnya ia kasihan kepada gadis ini. Tapi statusnya sebagai anak jalang telah menutup rasa kasihannya itu.
Aliya memegangi dadanya. Sesak yang ia rasakan, sepertinya penyakitnya akan kambuh lagi. Aliya memejamkan matanya berusaha menetralkan rasa sesak pada dadanya.