Dahi Saga tampak berkerut, melihat sebuah mobil terparkir jelas di hadapannya. Mobil itu asing, jadi tidak mungkin itu adalah mobil papanya, atau mungkin papa membeli mobil baru? Monolog Saga dalam hatinya. Batinnya terus meracau, penasaran dengan mobil yang asing. Mungkin papa membeli mobil baru, setelah toko roti resmi di buka, tapi toko roti baru saja di buka, pemasukkan pun belum ada pastinya, tadi pembukaan pun masih gratis, jadi tidak mungkin mobil papanya. Kenapa Saga jadi sepenasaran ini? Siapa yang bertamu di rumah papanya, mungkin rekan bisnis papanya. Saga tidak boleh menumbuhkan rasa penasaran yang terlalu berlebihan. Untuk membuktikan, lebih baik masuk ke dalam.
Saga masuk ke dalam dengan perasaan yang berkecamuk. Tapi, dengan sebisa mungkin Saga akan menetralkan ini semua, Saga harus bisa tenang dan damai. Entah kenapa perasaannya tiba-tiba tidak enak, Saga hanya berfikir positif, bahwa ini hal biasa, ini hanya rekan kerja papanya. Bukan siapa-siapa, Saga!