"Va, tukeran barisnya," bisik Saga tepat di telinga Rava.
Rava hanya bergumam tanpa mau membalas ucapan Saga. Karna Rava masih sibuk dengan acara memakan kuacinya, Rava jadi malas untuk berbicara lagi, karna sudah mendapatkan semprotan dari Matahari eh Layla.
Saga dan Rava bertukar barisan. Salah satu perjuangan Saga adalah seperti ini. Meskipun Saga tau Layla merasa tidak nyaman, buktinya gadis ini lebih menatap ke arah pak Didit, padahal saat tadi di samping Rava, gadis ini menjawab pertanyaan Rava karna terdengar samar-samar di pendengaran Saga, itu juga karna Rava menyangkut pautkan namanya, entah tengah gibah pagi bersama Layla atau apa. Mungkin ini salah satu kelebihan Saga, ketika namanya di sebut, Saga dengan cekatan bisa langsung mendengar.
Saga kembali menatap pak Didit, karna sedari tadi sebenarnya juga Saga sudah terganggu dengan kuaci yang di makan Rava.