Layla mengambil roti tawar dengan mengoleskan selai rasa blueberry, Ia melipat roti itu agar menjadi lebih tebal.
Layla mengunyah dengan gaya slow-motion, kepalanya terasa berat memikirkan kejadian dimana Saga, dengan wajah lebam tapi tetep tampan. Apaan si La? Jangan aneh-aneh.
Bagaimana keadaan Saga sekarang, apa dia sudah membaik, apa lukanya juga sudah membaik dan luka lebam itu apa masih terlihat?
Aduh Layla kenapa harus mikirin Saga, gak penting banget. Benalu kaya gitu ngapain di pikirin. Dia kan nongol setiap hari di depan mata lo. Ngapain Io harus mikir gimana keadaan Saga. Dia bisa jaga
Diri sendiri, Gak perlu lagi lo khawatir.
Layla menggelengkan kepalanya kuat! Tidak! Ia berjanji kali ini saja Ia memikirkan Saga, manusia pengganggu. Seharusnya hush hush, bukan malah memikirkan Layla.