"Tolong" kata key yang terus mendobrak-dobrakan pintu gudang entah sampai kapan ia berada di sini
"Ya allah tolongin key, key takut banget ada di sini, gelap banget, key belum bisa bahagian mamah sama papah" tiba-tiba buliran bening jatuh tanpa permisi, key menangis sekencang-kencang nya
"To hiks lo hiks ng hiks" kata key sambil menangis
"Handphone hiks key hiks lobet hiks lagi hiks" kesal key
"Too.. to lo ng" kata key lirih
"Kecoaa hiks aaaaa" kata zia sambil berteriak
"Tiba-tiba mata key tertutup badan nya terjatuh seketika, key pingsan"
"Ko jam segini key belum pulang ya" khawatir aretha, yang terus menerus melihat ke arah luar
"Telfon giyan kali ya" kata aretha, sambil mencari nomor giyan
"Halo iyan" kata aretha
"Halo tante" ucap seseorang di sebrang sana
"Key ada sama kamu?" tanya aretha
"Enggak tan, kenapa emang nya?" tanya giyan
"Kamu udah pulang ke rumah?" tanya aretha memastikan
"Udah tan, udah dari tadi sih" kata giyan