Hening. Dea sebenarnya sudah menduga kalau akhirnya mereka akan kaku seperti ini, terutama karena keadaan rumah Arga yang sepi. Gadis itu menoleh dan baru sadar kalau Arga membawa kameranya turun. Dia sepertinya sedang memeriksa beberapa gambar yang tadi dia ambil. Tertarik, Dea mendekatkan tubuhnya hingga lengannya menyentuh lengan Arga untuk melihat foto-foto yang Arga ambil. Gadis itu bahkan tidak sadar Arga menahan napasnya.
"Wah, bagus-bagus," seru Dea takjub melihat hasil foto yang tadi Arga ambil. Tangan Dea mengambil alih kamera itu dari tangan Arga. Dia mulai sibuk memeriksa foto-foto yang diambil Arga tadi siang. "Lo ga mau ikutan lomba fotografi? Gue suka banget cara lo ngambil gambar."
"Ga pernah ikut."
Dea mendengus. "Nanti gue cari, lo harus ikut," Dea kembali fokus memeriksa deretan foto itu. Dia tersenyum ketika melihat foto Klein yang sedang bermain voli di lapangan dengan semangat.