"Lo ga mau pisang gorengnya?"
"Ngga," Arga mendongak. "Lo udah diundang Mara masuk grup belum?"
Dea mengecek ponselnya dengan sebelah tangannya yang tidak memegang pisang goreng. "Belum tuh," Dea mengunyah pisang goreng di dalam mulutnya. "Mara yang mana ya?"
"Gue juga ga tahu."
"Terus kok dia bisa punya nomor lo?" Dea mengernyit heran. Sedetik kemudian dia menggeleng pelan. "Belum apa-apa udah ada cewek yang chat lo duluan, gini ceritanya gimana gue punya kesempatan sih?"
"Mara itu wakil ketua panitia festival sekolah katanya," Arga tidak tahan dengan kegemasan gadis itu dan akhirnya menoyor dahi gadis itu dengan telunjuknya. "Jangan ngomong sembarangan."
"Ya memangnya kalo dia wakil ketua terus dia ga bisa naksir sama lo?" balas Dea kesal sambil mengelus dahinya yang tadi ditoyor oleh Arga. "Lo 'kan ga tau modus cewek jaman sekarang kaya apa."
"Kalo dia naksir gue terus kenapa?" Arga mengajukan pertanyaan skak mat.