Liya memasukkan barang-barangnya ke dalam tas dengan gerak cepat. Membuat Riska yang berada di sampingnya menatap dengan tatapan bingung.
"Napa sih lo?" tanya Riska.
Liya menoleh kemudian menyangking tasnya. "Vano udah di depan belum, ya?"
Riska berdecak. "Udah tuh," tunjuk Riska dengan dagunya.
"Eh." Cepat-cepat Liya memalingkan wajahnya menatap keluar kelasnya. Liya mengigit bibir bawahnya senyalurkan rasa
Gugupnya.
"Ris, gue duluan," kata Liya, setelah itu ia menghampiri Vano yang sudah berada di depan kelas.
"Van," panggil Liya. Vano yang sedang menatap arah lapangan pun menoleh.
"Udah? Yuk," ajaknya.
Liya mengangguk saja, kemudian berjalan berdampingan dengan Vano di koridor sekolah yang masih ramai. Liya mengeratkan pegangannya pada kedua tali tasnya. Menjadi tontonan satu sekolah ternyata rasanya risih.
"Kenapa?" tanya Vano setelah mereka sudah berada di parkiran sekolah.