Vano masuk ke kelasnya dengan tergesa-gesa dan langsung menemukan Kevin dan Sevan.
"Lo tahu dari mana gue suka sama Liya? Dari Kevin?" kata Vano ke Sevan dengan suara pelan agar tak ada yang mendengarnya.
"Malah nyalahin gue," jawab Kevin kesal.
Sevan menatap wajah tegang Vano, ia terkekeh. "Lo ngapain masih simpen surat dari Liya kalo lo nggak suka?" tanya Sevan, seketika Vano bungkam tak bisa menjawab.
Vano menatap tas bagian depannya yang terbuka dan ada satu kertas itu kertas dari Liya. Vano berdecak kesal.
"Liya udah tau kalo lo suka sama dia?" tanya Sevan. Vano menggeleng seraya duduk di kursinya.
"Ada niatan ngasih tau?" tanya Sevan lagi. Vano mengangkat kedua pundaknya.
"Lo kan udah yakin sama perasaan lo. Nggak ada niatan nembak Liya gitu?" tanya Kevin. Membuat Vano refleks menoleh.
Vano menghela napasnya. "Nggak tahu. Lagian rasa suka gue masih awal. Ibaratnya masih kecil."