Liya sampai dirumah, tentunya karena diantar oleh Rara. Liya sudah menawarkan Rara untuk mampir, tapi Rara memilih langsung pulang saja.
"Assalamualaikum," salam Liya setelah membuka pintu rumahnya.
"Waalaikumsalam." Jawab dua orang yang berada di ruang tamu.
Liya mengerutkan keningnya melihat wanita yang sedang duduk disamping kakaknya.
"Dek, sini," panggil Alvin. Liya menurut dan mendekat, kemudian duduk di seberang kakaknya.
"Dek, kenalin ini Nadin, pacar gue, sekaligus calon kakak ipar lo," kata Alvin dengan mengembangkan senyumnya.
Liya membulatkan matanya. Hah! Beneran punya pacar ternyata? Gue kira bohongan. Dan kak Alvin mau nikah?! Lah
Nggak nyangka gue kalo kakak gue laku. "Ayo, dek salaman," suruh Alvin.
Liya menyodorkan tangannya dan bersalaman dengan Nadin. "Liya, Kak."
"Nadin," balasnya.
Alvin berdiri dari duduknya. "Dek gue mau ke dalem bentar, tungguin Nadin bentar, ya," pinta Alvin. Liya menatap malas kakaknya.