"Ck-ck, nggak kerasa udah mau setahun aja kita di sini. Semoga kita sekelas lagi ya nanti," kata Liya.
"Iya. Aamiin," sambung Riska.
"Nanti waktu penilaian akhir tahun bisa nyontek nggak, ya?" tanya Rara.
"Bisa-bisa, doa aja semoga pengawas ujiannya enak," balas Vira. "Eh, percuma kalo pengawasnya enak tapi nggak ada yang mau bagi-bagi jawaban."
"Iya, percuma. Nah, gue kan sekelas sama lo, jadi lo jangan pelit-pelit sama gue." Kata Rara ke Vira. Vira hanya mendengus pelan.
"Vira, Liya kalian dicariin pacar tuh," kata Fisya memberitahu. Cewek itu baru saja
Dari luar kelas.
Vira dan Liya saling bertatapan kemudian bersamaan menatap keluar kelas.
"Eh, Ris kita pacaran, yuk," sindir Rara.
Riska menatap Rara jijik. "Ih, najis."
Liya terkekeh sambil menggendong tasnya. "Gue sama Vira duluan, ya."
Liya menghampiri Vano yang sedang berbincang dengan Ardan. Vano menoleh dan langsung mengenggam tangan Liya.
"Kok nggak ngomong kalo mau nganter pulang?" tanya Liya.