Setelah berjam-jam mendengarkan materi yang diberikan oleh guru. Tibalah waktu istirahat, waktunya para muslim untuk menjalankan ibadah.
Liiya dan Vira menuju mushola sekolah tanpa Rara dan Riska karena mereka sedang datang tamu bulanan.
Saat sedang berjalan ke tempat wudhu Vira menepuk pundak kiri Liya. Liiya menoleh. "Apa?" tanya Liiya.
"Lo pasti kagum lihat ini, kata Vira, ia tersenyum penuh arti.
"Apaan sih bikin kepo, deh?" tanya Liya tak sabar.
"Itu." Vira menunjuk Vano dan teman-temannya yang baru saja keluar dari pintu mushola.
"Ternyata dia alim juga," kata Liiya dengan terus tersenyum menatap kepergian Vano.
"Udah, kita kesini niatnya ngapain?" tanya Vira agar Liya sadar.
"Lo juga kesini ngapain? Lo juga ngelihatin si Ardan juga kan?" kata Liya.
Vira hanya mampu tertawa mendengarkan kebenaran yang keluar dari mulut Liya tadi.
***
Setelah dari masjid mereka langsung ke kantin dan menemui Rara dan Riska yang sedang makan.