Suara bariton milik Gibran mampu membuat semua orang yang berada di
vila menutup rapat telinga mereka.
"ATTENTION, ATTENTION! KUMPUL GESS!"
"Berisik!" desis Kiko.
"Dasar, Gibran tolol!" ujar Rayhan.
"Tau lo, malu-maluin di tempat orang aja, " ujar Nata.
"Heh katrok! Ini desa bukan hutan! Jaga sopan santun lo!" ujar Abigail.
"Anak dakjal!" ujar Gian sambil terkekeh.
"Apa gue bilang, ngapain ngajak dia?" Reyhan menambahi.
"TERUS AJA TERUS! BUNUH AJA BUNUH!"
"Ambil linggis, nyun!" ujar Rayhan pada Abigail.
"Nyun siapa yang lo maksud?"
"Elo lah, siapa lagi?"
"Dasar ponakan valak!"
"Ponakan Lee Minho gue mah!"
"Minder duluan dia punya ponakan modelan lo!"
"Lo tuh-"
"Udah. Mendingan sekarang kita beres-beres," ujar Cliera menengahi. Tak lama gadis itu berlalu pergi ke kamarnya, disusul Maya dan Layla yang kebetulan satu kamar dengannya.
"Cliera!"
Cliera berhenti karena Maya memanggilnya. "Nanti Io tidurnya di kasur bawah."
Cobaan apalagi ini?!