Mampus!
Nani menelan ludahnya susah payah. Memejamkan mata dan mulai membuka suara.
"Eng-nggak ngelakuin apa-apa kok."
"Bohong!" ujar Gibran. "Yang di gudang sekolah itu lo lagi ngapain sama dia?"
Nani diam terpaku. Wajahnya pucat pasi, sekujur tubuhnya menegang. "Gak ngapa-ngapain! Sumpah!"
"Kalo gak ngapa-ngapain, kenapa Nani setegang itu?" tanya Keyla.
"Ya, kan-"
"Udah! Jangan mojokin temen gue dong!" Maya menarik lengan Nani untuk beranjak pergi, "gak ada gunanya kita disini. Buang-buang waktu!"
Mereka mengendikkan bahunya acuh
lalu lanjut bermain tanpa Maya dan Nani. Yang memutar pensil kali ini adalah Gibran. Pensil berhenti berputar dan tepat mengarah pada Jeffry.
"Truth or Dare?"
"Truth!"
"Yaelah, cemen pisan lu, tong!"
"Yaudah sih, yang penting kan ikutan."
Kali ini Reyhan yang memberikan sebuah pertanyaan kejujuran untuk Jeffry.