"Jangan apa nih?" tanya Rayhan dengan seringai jailnya.
Skakmat! Cliera harus jawab apa? Dia bingung, tadi kan dia menolak Rayhan mentah-mentah, masa iya dia harus menelan ludahnya sendiri? Malu lah!
"M-maksudnya... jangan-"
"Nih!" Rayhan kembali menyodorkan air minumnya, "bukan bekas kok, Ra. Masalah segelnya itu gue yang bukain, takutnya lo gak bisa buka tutup botolnya."
"Beneran? Gak boong kan?" tanya Cliera dengan tatapan tajamnya.
Rayhan tersenyum dan mencolek hidung Cliera, "Enggak calon istri!"
Degh!
Jantung Cliera berdegup kencang saat tangan Rayhan menyentuh hidungnya, dan pipinya terasa memanas. Apa ini? Kenapa Cliera blushing seperti ini, cuma gara-gara panggilan alay Rayhan barusan? Seharusnya Cliera biasa saja, toh Rayhan sering memanggilnya dengan sebutan itu. Tapi sekarang?