Rangga terpental jatuh ke tanah. Menoleh dan mendapati Rayhan yang tengah menahan amarahnya.
"Rayhan?"
Rayhan mengalihkan pandangannya pada Cliera, dilihatnya gadis itu dari atas sampai bawah, namun sayangnya dia menemukan lengan Cliera yang memerah, pasti sakit sekali untuk ukuran gadis biasa seperti Cliera.
"Lo diapain aja sama dia?" Cliera hanya diam, sesekali dia melirik pada Rangga yang masih meringis memegangi perutnya.
"Jawab, Ra! Biar gue habisin cowok brengsek itu!"
"Gak usah!" jawab Cliera dengan cepat, "gue gak apa-apa kok, Rayhan."
"Tapi, Ra-"
"Gue gak apa-apa! Pliss, kita pergi dari sini aja, ya?"
Rayhan membuang nafas kasar, sebenarnya dia belum puas memukuli cowok itu. Tapi karena perintah Cliera, Rayhan tidak bisa menolaknya.
***
"Ra? Lo kok bengong sih? Masih mikirin cowok tadi ya?"
Ucapan Rayhan mampu membuat Cliera menormalkan kembali kesadarannya. Memang, sedari tadi Cliera melamun.
"Sorry, barusan lo ngomong apa?"