Motor Saga sudah berhenti di pekarangan rumah Layla. Layla turun dari motor Saga, melepaskan helm yang masih menempel di kepalanya dan memberikannya kepada si empu. Layla membenarkan rambutnya yang kusut karna rambutnya terlalu lama bersama dengan helm.
Saga sudah mengaitkan helm itu pada jok belakang, entah kenapa dirinya belum juga pulang dan ingin terus bersama dengan Layla sampai kapan pun.
Layla merasa ada yang janggal, kenapa Saga masih ada di sini. Dia seharusnya sudah pulang. "Tunggu apa lagi?" tanya Layla, seolah mengusir Saga. Tapi Saga seperti tidak memperdulikannya.
Saga mengernyit heran, perkataan Layla tidak bisa di cerna oleh otaknya, apa dirinya begitu em bodoh, Saga akui itu. "Gue masih belum paham dengan perkataan lo yang barusan."
Layla menatap Saga, tatapan yang tidak bisa di artikan juga oleh Saga. "Astagfirullah! Pulang sana! Emangnya lo mau di sini terus?"