Layla melangkah menuju kelas, tubuhnya menduduki kursi miliknya. Dirinya membuka buku materi pelajaran selanjutnya, pelajaran matematika yang di hadapi. Gurunya juga lumayan killer itu sudah biasa dan terjadi di mana saja, biasanya juga guru matematika membawa senjata penggaris panjang entah untuk apa, yang jelas murid-murid langsung mati kutu ketika guru itu sudah membawa senjatanya.
Layla merasa ada orang yang duduk di sampingnya, Layla menoleh lalu memutar bola matanya jengah, kenapa Dirinya harus berhadapan dengan orang ini lagi, orang yang membuat hidup Layla seakan sulit dan kesulitan itu tidak ada habisnya menerjang Dirinya.
"Maaf," tutur Saga, sambil menundukkan kepalanya.
Layla memilih diam, tidak menjawab permintaan maaf dari orang yang ada di sampingnya ini, yah, orang itu Saga. Orang yang membuat Dirinya selalu di terjang banyak masalah, seolah masalah selalu berpihak kepada Dirinya.
"Bunga mawar putih nya gimana. Suka gak?" tanya Saga.
