"Beluman?" gumam Dea dengan pipi masih menempel di lengan Arga.
"Hmm, Arga masih sibuk dengan game di ponselnya. "Bentar lagi."
Dea mengerucutkan bibirnya sambil melirik Arga. "Lebih pilih main game daripada aku?"
Arga tersenyum geli kemudian mencubit hidung Dea. "Ngga kok, ini udah mau udahan," Dea bersandar di lengan Arga sambil menunggu sampai laki-laki itu selesai bermain.
"Kalian itu sengaja ya mau bikin orang-orang jomblo iri?"
Dea dan Arga spontan menoleh ke arah suara itu. Sosok Ben keluar dari ruangan kelasnya sambil menggeleng. Dia membenarkan letak kacamatanya sebelum berdeham pelan melihat kedua sejoli itu. Dea masih tidak peduli, masih menempelkan pipinya ke lengan Arga. Sementara Arga hanya menatapnya dengan sebelah alis terangkat. Ben menghela napas kemudian menggeleng pelan.
"Lo iri?" tanya Arga bingung.