Mereka berdua menoleh ke arah pintu rumah dan tersenyum lebar. "Arga!" panggil ibu tirinya, Yasmin dengan semangat. "Sini, sini! Mama ada bawa oleh-oleh buat kamu."
Sejak awal, Arga memang sudah setuju memanggilnya dengan sebutan mama. Karena panggilan Arga untuk ibu kandungnya sendiri adalah mami. Arga bergerak mendekat dan melihat Steffie dan Sam sedang duduk di sofa yang lain sambil memeriksa oleh-oleh yang ayah dan ibunya bawa pulang. Arga ikut duduk di sofa kosong di antara kakak dan adiknya itu. Ibu tirinya menyerahkan sebuah kotak pada Arga, membuat laki-laki itu mengernyit.
"Apa nih, Ma?"
"Coba buka."
Arga membuka isinya dan melihat isinya adalah sebuah lampu proyektor. Lampu bergambar galaksi yang dulu sempat Arga inginkan sewaktu dia kecil. Matanya bertemu dengan mata ayahnya dan ibu tirinya itu. Sesaat kemudian bibirnya tersenyum lebar. Dia bersyukur ayahnya masih mengingat kalau dulu dia sangat menyukai benda-benda seperti ini. "Makasih, Pa, Ma."