Dea masih merasa hari itu tidak nyata terjadi sampai bel pulang sekolah berbunyi menyadarkannya. Gadis itu bangkit dari kursinya dengan kaku dan membawa ransel di pundaknya. Risa menghampirinya dengan wajah khawatir. Sahabatnya itu melambaikan tangannya di depan wajah Dea. Tapi Dea masih melamun dan bahkan tidak menggubris Risa. Risa mendengus jengkel sambil meletakkan kedua tangan di pinggangnya.
"Lo kenapa sih?" tanya Risa bingung. "Kaya abis ditembak aja."
"Kok lo tau?" tanya Dea spontan.
Risa tertawa terbahak-bahak, mengira sahabatnya itu sedang bercanda. Tawanya segera berhenti ketika dia tidak melihat ekspresi bercanda di wajah Dea. "Eh, lo bercanda 'kan?" tanya Risa tidak percaya. "Tadi Arga memang narik lo tapi masa dia-"
Risa berhenti berbicara ketika melihat wajah Dea memerah. Mata Risa melebar disambung senyuman lebar gadis itu. "Astaga! Akhirnya, Deana ga jomblo lagi!" pekiknya senang sampai beberapa orang di lorong itu menengok ke arahnya.