Laki-laki itu mengantar Dea sampai depan rumah Risa. Dea menyerahkan helmnya kembali pada Arga. Tapi laki-laki itu tidak pergi ketika Dea menyuruhnya pergi. "Gue pergi kalo Risa udah keluar," ucapnya final.
Dan akhirnya Risa keluar dari rumahnya sudah dengan baju bebas. Gadis itu membuka gerbang rumahnya dan mengerjap ketika melihat Dea dan Arga di depan rumahnya. Risa tersenyum kecil. "Hai, Arga. Baik banget dianterin."
Arga tidak menanggapinya. "Titip Dea ya. Dia belum makan."
"Arga!" protes Dea sambil mendengus.
"Oke," Risa mengangguk dan senyumnya semakin lebar. "Jangan takut, cewek lo ini ga bakal sakit kok. Gue ada makanan di dalam."
Arga mengangguk pelan. "Sampai besok," gumamnya pada mereka berdua sebelum melajukan motornya pergi dari sana. Dea mendengus ketika melihat mata berbinar Risa di depannya. Gadis itu tertawa pelan sambil membiarkan Dea masuk ke rumahya. "Lo liat ga tadi? Si Arga bahkan ga protes pas gue bilang lo cewek dia."
"Ga," gumam Dea kesal.