"Lho? Dea?"
Suara itu membuat fokus ketiga orang itu berpindah lagi. Kali ini muncul satu sosok yang dikenali Dea dari angkatannya.
Itu adalah sosok Gian. Gian adalah anak sekelasnya yang cukup terkenal di angkatan mereka. Alasannya? Dia adalah anggota tim basket sekolah mereka. Ya, dimana-mana yang namanya anggota tim basket sudah pasti banyak diincar oleh gadis-gadis dan sudah pasti dikenal seluruh penghuni sekolah. Tidak lain dengan sosok Gian.
"Hei," sapa Dea sambil tersenyum. "Lo terpilih jadi panitia juga?"
"Iya, tapi Cuma bantu sedikit, mungkin di bagian perlengkapan," Gian tersenyum lebar. "Cuma karena ga enak nolak sama Bu Eka. Gue udah bilang sih Cuma bisa bantu dikit, soalnya gue sendiri sibuk latihan basket buat festival sekolah juga."
Dea mengangguk-angguk. "Hebat juga lo, Al. Padahal pasti capek 'kan, kerjain ini dan latihan basket sekaligus."
Gian terkekeh. "Ga masalah asal gue bisa bantu."
Cari muka, batin Arga sambil mendengus. "Lo ngomong apa barusan?"