Setelah gadis itu keluar, Arga menatap hujan itu sendirian sampai rasa kantuk menjemputnya. Dia memejamkan matanya sambil mengingat harum Dea yang tadi ditangkap hidungnya sesaat. Wangi itu memenuhi kepalanya dan mendadak dia ingin bertanya pada gadis itu jenis parfum apa yang dia gunakan. Dan rasanya sangat konyol tapi Arga berpikir kalau wanginya tercium familiar dan nyaman di saat yang sama.
Ibu Arga tidak suka memakai parfum, jadi yang jelas bukan dari ibunya. Mungkin adiknya? Tapi Steffie juga tidak begitu suka memakai parfum. Yang Arga tahu gadis itu sering memakai wewangian bayi yang entah darimana munculnya. Tapi wangi parfum Dea tercium seperti wangi floral yang bercampur dengan wangi manis seperti permen. Arga seharusnya tidak pernah mencium wangi parfum sefeminin itu sebelumnya.
"Arga."