Setiap hubungan pasti akan ada akhir. Entah itu akhir yang menyenangkan atau akhir yang menyedihkan. Kisah ini akhirnya harus ditutup dengan tangis Liya. Tangis yang tak ikhlas dan tangis kekecewaan.
Nyatanya, perintah orang tualah yang akan terlaksana. Orangtua mendidik anak-anaknya dengan cara yang berbeda. Seperti halnya mama Liya. Mama Liya melarang anaknya untuk berpacaran. Namun, mama Vano memperbolehkannya. Perbedaan orangtua dalam mendidik anak menjadikan Liya dan Vano terpisah oleh kata 'putus'.
Jangan salahkan mama Liya karena ia berhak untuk mengatur anaknya. Jangan salahkan mama Vano yang membebaskan anaknya karena ia sangat percaya kepada Vano. Semua ini salah waktu. Jika saja Liya dan Vano tidak bertemu saat SMA mungkin beda lagi jalan ceritanya.
Sudahlah, hubunganya sudah berakhir. Tak ada lagi yang akan dibahas. Mereka berdua juga sama-sama sudah lepas oleh ikatan apa-apa.