Jika Liya rindu dengan Van, Van juga rindu oleh Liya. Namun, problem di antara mereka menghalangi untuk mereka bertemu.
Lelaki itu merasakan hatinya gelisah, tak bisa dipungkiri bahwa ia rindu dengan kekasihnya. Sudah lama mereka tak saling bercakap dengan santai, memang Van-lah penghalangnya, Van tahu itu. Namun, ia tidak terima bahwa kerenggangan ini ditimbulkan olehnya.
Selalu rasa rindu itu Van tahan karena kepercayaan yang di miliki Van untuk Liya belum seutuhnya kembali kepadanya. Ingin rasanya ia memaafkan Liya dengan ikhlas tanpa adanya bukti, tapi itu tidaklah mudah.
Van membenarkan tubuhnya yang menyandar pada kepala kasur menjadi tegak. Masa iya Liya selingkuh? Van berdecak sebal kemudian mengacak rambutnya yang tak gatal.
Kenapa gue malah bingung? Kenapa gue malah merasa bersalah?
Dan kata-kata Kevin tempo lalu seketika melintas di pikiran Van.