"Belajarlah yang benar!" nasihat ayah.
"Baik," jawabku sambil turun dari mobil dan berjalan memasuki kawasan sekolah. Saat tengah asyik berjalan menuju kelas, tiba-tiba seorang anak berkacamata terlihat berlari menghampiriku. Ya, dia adalah temanku satu-satunya di sekolah ini.
"Ohayou, Hideki!" sapaku.
"Ohayou. Fiuh ... akhirnya."
"Santailah, kenapa?"
"Aku kesepian bila tidak ada kau, Eiji," ungkapnya. Aku hanya terkekeh mendengar apa yang ia katakan. Tiba-tiba saja seorang anak laki-laki bertubuh besar menghampiriku.
"Wah ... wah ... wah. Sepertinya si pincang telah kembali untuk menemani si kutu buku. Ini cepat ambil!" kata orang itu. Setelah mengejek aku dan Hideki, dengan santainya ia menyodorkan sebuah buku.
"Apa ini?" tanya Hideki.