Setelah dua bulan belajar privat bersama Nico, lelaki itu mulai berani menyentuh bagian-bagian tubuhku. Awalnya aku biasa saja karena ku pikir ia tak sengaja menyentuhnya, namun semakin lama, perbuatannya semakin membuatku kesal. Terlebih lagi dengan sengaja ia merentangkan tangannya hingga mengenai salah satu gundukan milikku dan aku sangat tidak menyukai hal itu. Aku pernah menegurnya, ia hanya meminta maaf saja. Aku juga pernah mengatakan hal ini kepada ayah dan meminta ayah untuk memarahi Nico, tetapi ayah berkata jika Nico bukanlah manusia mesum seperti yang ku katakan. Astaga! Saat itu ayah tak melihat apa yang Nico lakukan, tentu saja ayah tak akan pernah percaya dengan apa yang ku katakan. Menyebalkan sekali memiliki seorang ayah yang tak pernah percaya dengan anaknya sendiri.